Selasa yang berharga bersama Indosat "IM3 SERU ANTI GALAU"



Selasa, 17 September 2012.
Sedikit berbagi dengan pengalaman saya hari ini, hari dimana saya telah mempelajari seluk-beluk mengenai bidang yang sangat saya suka, Jurnalistik .

Bermula dari seorang teman saya-yang memang  sedang magang di Indosat- memberitahu saya tentang training Broadcasting & Jurnalistik bersama "IM3 SERU ANTI GALAU", sebuah event yang diadakan oleh Indosat. Saya pun excited mendengar kata "Jurnalistik" dan segera ikut berpartisipasi dalam training tersebut. Selain karena tidak dipungut biaya, saya sangat penasaran dengan bidang jurnalistik, karena memang saya masih buta mengenai dunia jurnalistik. Bagi saya, kesempatan untuk ikut training SEHARI tersebut sangat sayang untuk dilewatkan. Saya pun memutuskan untuk ijin sehari tidak masuk kantor untuk mengikuti pelatihan Jurnalistik- saya juga sedang magang di sebuah perusahaan.
Jam 11.00 WIB saya berangkat dari rumah dengan menaiki angkot.
Seperti biasa, kemacetan mengiringi sepanjang jalan. Tapi itu tidak mengurungkan semangat saya untuk pergi ke sana. 
Sekitar Setengah jam berlalu saya pun tiba.

Bertempatkan di Ruko Pinangsia Karawaci Blok L No. 7, saya memulai pengalaman baru ini.
Para peserta training yang sebaya dengan saya mulai berkumpul.
Sekitar jam 12 lewat semua peserta -termasuk saya- sudah hadir di tempat.
Saya pun memperhatikan para peserta satu per satu.
Awalnya, saya melihat dari penampilan luar mereka.
“hah.. biasa-biasa aja. Paling calon-calonnya diem semua kalo ditanya” batin saya.
Saya pun kembali memerhatikan sang MC memulai acara. Namanya, Sandy.
MC yang menurut saya ‘kece’ itu membuka acara dengan apik dan unik. Yah, dibilang unik mungkiin karena ke-kecean-nya yang tiada tara .. hehe.
Kak Sandy beserta seorang rekannya yang berinisial Kang Ijul (ini mah bukan inisial lagi yah?) memperkenalkan kami-para peserta- yel-yel supaya kami makin cemunguuudhh (bahasa kece-nya semangat)!
Mau tau yel-yel penyemangatnya?
(Ini penting! bisa dicoba di rumah)
Neh :
  • kalo MC bilang : “hai”, tiap peserta harus jawab : “hallo”, begitu juga sebaliknya.
          Dengan gaya : tangan kanan(tangan kanan bukan yahh ? hm..)  dilambai-lambaikan.
  • Kalo MC bilang : “Apa kabar” harus dijawab : “luar biasa”
          Dengan gaya : kedua tangan dilambai-lambaikan (lama-lama sedikit ngerasa ngondek ye)
  • kalo MC bilang : “selamat pagi”, tiap peserta harus jawab : “siap-siap”
          Dengan gaya :  menghentakkan kaki berkali-kali ke lantai diikuti dengan tangan yang
         dikepal,menunjukkan gerakan siap. Nah yel-yel yang ini nih yang buat saya takut-takut gempa susulan 
         setelah aceh.
  • Kalo MC bilang : “selamat siang”, tiap peserta harus jawab : “kerja keras” 
          Dengan gaya : (duh! gimana yah? Bayangin aja deh gaya menyambut kemerdekaan ’45).
  • Kalo MC bilang : “Selamat sore”, tiap peserta harus jawab : “terima gaji”
Dengan gaya : (saya susah banget deskripsiin gaya untuk yel-yel yang satu ini) Gayanya kaya jari telunjuk dan jempol dibuat gaya seperti orang Arab yang minta duit sambil bilang: “fulus..fulus”. yah sejenis gitu sih ..itu gambaran di pikiran saya. kalo mau afdol, lakukan dengan mata merem-melek.
  • And the last but no least *jeng jeng*, kalo MC bilang : “Are you ready”, tiap peserta harus jawab : “yes” .
Dengan gaya : tangan dikepal bergerak seperti gravitasi bumi dari atas ke bawah. Oke, ini berlebihan. Bayangin aja deh sendiri kalo gaya ‘yes’ itu gimana. Yang jelas anda tidak perlu melakukan gerakan salto atau rolling depan untuk yel-yel yang satu ini.

That’s all about the ‘yel-yel’.
Kembali saya melihat setiap wajah-wajah yang masih terlihat asing bagi saya hingga akhirnya ka Sandy dan kang Ijul mengadakan sedikit games pengenalan. Yak! Games tersebut mengharuskan kami-para peserta- menggambar diri kami di selembar kertas HVS (bisa close up, setengah badan, seluruh badan).
Peserta-peserta yang lain pun langsung sibuk menggambar sebelum waktu yang ditentukan habis.
Saya juga ikut-ikutan. Yah.. terlihat mudah. Karena kenyataannya gambar yang saya buat sama sekali tidak mirip dengan saya. Saya menggambar  seadanya saja..
Setelah waktu habis, kami harus menghentikan kegiatan kami (entah itu menggambar, bahkan megang pensil sekalipun!).
Kemudian, dilanjutkan kembali dengan menggambar hal yang serupa memakai TANGAN KIRI!
Waktunya hanya  5 menit aja. My gosh!
Baiklah..! Saya yakin saya bisa. Dan terbukti saya memang bisa…. Bisa-bisa gila!
Terdengar sana-sini udah mulai minjem penghapus. Kertas-kertas makin terlihat lecek tak berdaya.
Waktu yang ditentukan pun habis, seluruh gambar yang dibuat peserta dikasih ke kak Sandy.
Kak Sandy mengembalikan kertas-kertas tersebut secara acak.
Setelah dibagikan, ternyata kami harus mencari pemilik gambar dengan cara melihat gambar yang ada di kertas dan mencocokannya dengan wajah-wajah tiap peserta yang tuaaampan dan cuaaantik .
Dan kalo udah ketemu, kami harus saling kenalan .
Bisa dibayangkan betapa rumitnya mencari sesosok gambar abstrak yang saya dapat.
Seorang cowok dengan rambut jabrik. Hm… saya mulai mencari satu per satu.
Yang ini salah… yang itu salah. *curiga*
“jangan-jangan bukan orang yang menggambar gambar ini, melainkan….”
“itu gambar gue”. Samber si cowo pemilik gambar tersebut.
*traktaktak cess* (ngagetin emang..)
Sesuai dengan prosedur, saya pun berkenalan dengannya.
Untungnya, gambar saya dapat ditemukan dengan mudah,jadi saya tidak perlu repot-repot nyari sana-sini. Gak mungkin juga kan teriak : “woy, kamu! Iya kamu! Itu kayanya gambar saya?!” pas diliat ternyata bukan. It’s an awkward  moment.
Forget it!
Lanjut ke sesi awal, Jurnalistik.
Awalnya, Kang Ijul memberi saran yang sangat berguna bagi kami untuk menghadapi ujian nasional nanti. Kemudian dilanjutkan pembukaan tentang Jurnalistik.
Di training kali ini kita harus buka pendapat. Satu pernyataan Kang Ijul yang paling saya ingat : “Kita harus keluar dari sigma orang Indonesia dari kata malu ataupun takut!” ya kurang lebih seperti itulah. That’s right! Saya sendiri juga masih takut-takut kalo mau ngeluarin pendapat. I have to fight for this!
Balik lagi ke sesi jurnalistik, tapi karena kang Ijul-pembahas materi Jurnalistik- ada yang harus diselesain, jadinya beralih ke fotografi. Mas Agus pemberi materinya.
Disini, saya dan pastinya peserta lain belajar banyak mengenai  fotografi.
Dimulai dari jenis kamera, lensa kamera, bagaimana pengambilan foto yang baik, dan sebagainya.
Berbagi sedikit mengenai fotografi yang saya pelajari.
Dalam dunia fotografi otak kiri itu salah satunya adalah keakuratan.
Sedang otak kanan sendiri adalah keindahan.
Dalam fotografi , harus menguasai skill dasar,meliputi : Rana, Diafragma, Perspektif, POI (Point of Interest), Pencahayan dan Caption.
Saya benar-benar buta mengenai bidang yang satu ini. Maka dari itu presentasi saya ikuti dengan khikmat.  Slide by slide dipresentasikan.
Ada beberapa kalimat yang menarik bagi saya saat itu, seperti :
  • Best Picture Taken Before It Happened .
wow, I don’t even know before…
Kebanyakan orang-orang foto, objek harus melihat kamera, atau mungkin objek harus ada di tengah untuk dapat hasil yang bagus.
Catat! ini anggapan yang salah!

Kalimat yang kedua :
  • Because picture says a thousand words.  
            I agree! Contohnya ya kaya liat pameran foto.
Di situ kita gak dikasih tau apa yang sedang terjadi dalam foto itu. Kita yang tau sendiri ..
Selesai materi, saatnya sesi pertanyaan.
Nah di sini nih! Mata saya terbuka!
Jadi pas sesi pertanyaan, di LCD ada satu foto .
Pertanyaannya tentukan f,s, lensa dan ISO (seinget saya begitu) dari foto tersebut.
Alhasil saya bengong! Jujur, sama sekali gak tau-menahu detail-detail  foto sampe segitunya.
Saya pikir paling gak ada yang tau juga. But I was totally wrong!
Seorang peserta menjawab itu semua dengan tepat.
Pertanyaan yang sama dengan foto berbeda kembali diberikan.
Sebagian peserta masing-masing menjawab dengan berani.
Sungguh, saya menyadari betapa sombongnya saya saat itu. Ternyata benar kata pepatah : “don’t judge a book by its cover!”. Hm, I shall be humble from now!
Banyak sesi pertanyaan yang jawabannya saya simpan dalam hati. Rata-rata bener semua.
Saya benar-benar menyesal waktu orang lain menjawab lebih dulu dari pada saya… dan jawaban kami sama! Rasanya kalo mau jawab lidah ini tuh kelu, tangan kayak megang besi beton sampe-sampe susah diangkat. Ini pelajaran banget supaya saya harus lebih berani dan harus keluar dari sigma atau anggapan orang Indonesia dari rasa takut ataupun minder. Is it right?

Okeh! Sesi ke-2 Jurnalistik. Kang Ijul udah kembali ke tempat!
Ini sesi ter-favorit. Bukan karena ada Kang Ijul. Tapi seperti yang saya bilang, saya suka banget sama bidang Jurnalistik. Jadi saya merhatiin banget tuh kata per kata dari Kang Ijul.
Nah. Saya mau berbagi sedikit mengenai Jurnalistik yang saya pelajari. :
Dalam bidang Jurnalisitk, otak kanan itu adalah menulis.. sedang otak kiri itu sendiri adalah isi tulisan.
Dalam dunia jurnalistik sih sebenarnya tak hanya menulis tapi juga membaca.Toh kita harus banyak membaca untuk menambah wawasan (membaca yang bermanfaat lho maksudnya..)
Membaca yang baik dilakukan dengan teknik pindai (scanning), dimana pembaca hanya perlu membaca yang penting aja.
Kalau soal menulis, penulis dituntut untuk menulis secara objektif. salah satunya, jika kita ingin membuat laporan tentang suatu kegiatan, kita harus menulis dengan cepat, dalam artian menulis sebelum berita atau laporan tersebut 'basi'(Max : 2 hari).
Kedua kita harus memahami Piramida Tulisan (basic dari semuan penulisan), yang terdiri dari rumus :
WOW + 4W (Who, When, Where, What) + 1 H ( How)

Setelah materi ini selesai, dilanjutkan ke sesi mengenai blog.

Disini, ka Bayu yang bawain materinya. Beliau jago banget soal blogging. Gak percaya?
Check his own blog on wordpress : spidolbekas.wordpress.com .
Dari nama domainnya pun terdengar kece kan?
Saya juga banyak belajar tentang dunia blog yang selama ini banyak yang gak saya tau.
1 kesimpulan dunia blogging yang langsung saya jadikan pedoman :
NIAT + KERJA KERAS + KONSISTENSI = JAWARA !
Actually, we need to do those things not just in a virtual world, but in a real life too!
So, what are you waitin’ for bloggers? Let’s do together!
Yap! Sesi Blogging mengakhiri training kali ini.
Really it was unforgettable moment!
Bener-bener tambah pengalaman banget!
Makasih banyak buat Indosat yang udah kasih kesempatan langka ini untuk para generasi muda terus maju dan  mengembangkan talenta yang ada.
Oh ya, ini ada beberapa foto yang saya ambil secara diam-diam pake ponsel. Mihiihi..
Kang Ijul

 
just a few of participants

ka Bayu (Sang pakar blogger)


Not too bad, right?


Cukup sekian sharing tentang kegiatan hari ini. Semoga bermanfaat bagi pembaca :)

Keep forward guys!

Comments