Awalnya ku lihat dia hanya dari televisi.
Mendengar suaranya yang berat tapi lembut dan melihat
senyumnya yang hangat dan berkharisma.
Entah angin apa yang membawa ku ke tempat keramaian ini,
bersama-sama dengan sekumpulan manusia yang menantikan kehadiran sosok
laki-laki itu muncul di atas panggung penuh kerlap-kerlip lampu.
Sejam dua jam aku menunggu dia di sini. Berdiri dan menyatu
dengan keramaian dan sorotan lampu warna-warni yang menarik perhatian siapa
saja, termasuk bagi mereka yang sekedar lewat tanpa niat untuk bergabung
menonton acara musik di sini, bersama ku. Sedari tadi yang bernyanyi di sini
hanya band-band -yang menurut ku- tidak jelas. Walaupun begitu, aku tetap ikut
bernyanyi mengikuti beberapa lagu yang
dinyanyikan vokalis band. Salah satunya lagu Young, Wild and Free.
Ada kalanya music membawa mu ke dunia lain. Dunia dimana
kamu bisa bergoyang bebas, berteriak lepas, dan tersenyum puas bersama dengan
alunan music dan lirik yang mewakili ketidak-tahuanmu mengungkapkan kata-kata.
Hanya saja, jangan terlalu kaku untuk menikmatinya.
Sama seperti aku menikmati lagunya. Setiap syair yang
dilantunkan olehnya seakan membuktikkan siapa dia sebenarnya.
Aku menunggunya. Sosok laki-laki yang pernah diejek “gajah”
oleh teman-teman masa kecilnya. Ia yang mampu menyulap ejekkan itu menjadi satu
tembang lagu sihir bagi mereka yang mengejeknya.
“…Kau temanku kau
doakan aku. Punya otak cerdas aku harus tangguh. Bila jatuh gajah lain
membantu. Tubuhmu di situasi rela jadi tamengku..”
Ia yang jujur dengan liriknya, tanpa harus memoles syair
lagunya agar lebih indah. Ia jujur dengan siapa pun yang mendengar lagu Gajah,
terutama ia jujur pada dirinya sendiri.
Tuhan, aku salut dengannya.
Aku masih berdiri di sini menanti kehadirannya. Tanda ia
datang adalah teriakan keramaian memanggil namanya.
Oh, he’s here!!
Satu jam berlalu bersama dengannya. Mendengar suaranya
secara langsung hanya membuatku diam. Aku tak bernyanyi sesering orang di
sekelilingku. Tanpa ia tau, aku terpukau.
Lagu demi lagu ia nyanyikan dengan tulus, seperti namanya.
Ya.. Tulus. Musiknya dan dirinya adalah tulus.
Aku tau kini. Perasaan hati yang diungkapkan secara tulus
adalah kejujuran. Jika kita tulus mengungkapkannya, kejujuran itu akan menjadi
indah tanpa kita harus memoleskannya agar jadi lebih indah. Tanpa kita harus
merangkai kata agar ketulusan itu bisa diterima.
Ya Tuhan. Inspirasi baru saja datang berkat si Gajah.
Comments
Post a Comment