when the rain bring you taste..

Siapa sangka aku menulis lagi di kala hujan ?
Waktu berlalu cukup lama untuk menanti keberanian ku datang lagi menanti hujan, si inspirasi. Bagi sebagian orang mungkin menganggap ini terlalu melankolis. Menanti datangnya hujan, lalu mencurahkan isi hati. Bukan kah itu hal yang basi ? Hal basi yang sebagian orang juga akan melakukan hal yang sama dengan ku.
Tapi ada perbedaan yang aku yakini. Perbedaan antara aku dengan mereka. Aku merasakan hujan seperti merasakan emosi yang lain. Aku melihat hujan bukan sebatas air yang turun deras ke permukaan tanah, melainkan sesuatu yang tidak bisa ku katakan dalam satu kata. Sesuatu itu memanggil ku ke rasa yang lain dan mendorongku mewujudkan rasa itu ke dalam tulisan.
Hey, aku bukan penyuka hujan.
Haha. Aku tanya sama kamu,  siapa yang suka suara petir, kilatan tajam, dan kegelapan yang dibawa hujan?
siapa yang suka genangan air kotor yang  timbul dimana-mana setelah hujan?
Lalu apa? Apa yang meyakinkan ku bahwa hujan yang memberikan inspirasi ?
Jika kau bertanya begitu, aku akan menjawab.

Ketenangan yang membawa inspirasi itu. Ku dapatkan ketenangan itu dari bunyi petir, gelegar petir , hawa yang dingin nan menusuk. Aku tidak harus mengungkapkan mengapa begitu kontras, karena sesuatu yang membuat kita tenang bahkan bahagia, adalah sesuatu yang dalam sehingga sulit diungkapkan.. bahkan hanya dalam satu kata.
Hanya di sini saja tulisan ku. Kamu tau kenapa? Hujan sudah berhenti, si inspiraku pergi. Tak apa, aku percaya hujan akan kembali lagi membawa ketenanganku kembali. Bila hujan tak akan datang lagi, aku juga percaya akan ada ketenangan lain yang menggantikannya.
Ya. Aku akan menulis lagi.



*Okay, this is just a quick post. Don't interpret too deep about me

Comments