Apa yang membuatmu bisa bertahan meski belum sampai ke
tujuan?
Apa yang menjadikanmu kuat meski tembok pertahananmu mudah
dihancurkan?
Apa yang membuatmu tersenyum tiap memandang langit malam
yang layu dan cepat berganti pagi?
Beritahu…
Beritahu seorang gadis yang lemah di seberang sana.
Dia gadis yang sedang mencoba berhenti bernapas dalam
keraguan.. ketakutan.. keputus-asa-an..
Dia gadis yang butuh jawaban.. butuh keyakinan.
Gadis itu.. aku.
Aku dan tulisanku… makin hari terlihat tak menyatu.
Jari-jariku tidak selincah dulu yang suka menari-nari
bersama sebuah pena, melukiskan tinta hitam ke atas kertas kosong.
Inspirasiku serasa hilang.. entah bersembunyi kemana.
Imajinasiku lelah berlari sana-sini untuk menemukannya.
Kadang aku mengira pasukan bintang-bintang yang berpendar di
atas langit sana yang mencuri imaji gilaku, inspirasiku. Atau mungkin sang matahari
dengan teriknya yang menepis kelabu. Bisa jadi inspirasiku tertutupi
kapas-kapas putih berbentuk abstrak yang terbingkai dilangit biru sampai
tergantikan lagi dengan malam sunyi.. sesunyi saat kau tak bisa berbicara,
bahkan untuk mengucapkan kata “cinta” saja kau tak mampu.
Itu aku.
Aku hilang di duniaku sendiri. Aku lelah menemukan jalanku.
Entah bagaimana caranya.. entah kapankah itu berlangsung.
Aku hilang di tengah deru ombak laut yang berbisik “dimana ?
dimana jalanmu?”
Aku tertawa. Tertawa dengan menyunggingkan senyum palsu ini.
Aku baru ingat, rupanya barusan jalanku telah hilang
terbakar api ketakutan yang membara.
Lidahku kelu, tersenyum rapuh.
Aku takut.
Aku takut melangkahkan kaki ini ke arah jalan itu… “Jalan Tanpa Tujuan”.
Lidahku kelu, tersenyum rapuh.
Aku takut.
Aku takut melangkahkan kaki ini ke arah jalan itu… “Jalan Tanpa Tujuan”.
Jalan apa itu? apa itu jalan yang dipenuhi bebatuan hitam? Duri-duri
tajam yang sanggup menancap di alas kakimu? Atau hanya hamparan pasir putih
tanpa kerang-kerang indah yang setengah terkubur di atas permukaannya?
Aku hilang…
Bahkan bayanganku lari meninggalkanku. Mengabaikkan jeritan
ketakutanku, membunuhku dengan sejuta mimpi yang telah ku gantungkan di sana.
Ya… di sana. Di tempat dimana aku tak bisa hilang, tempat dimana aku bisa tersenyum tanpa luka di bibirku, di tempat dimana aku bisa meraih mimpi itu.
Ya… di sana. Di tempat dimana aku tak bisa hilang, tempat dimana aku bisa tersenyum tanpa luka di bibirku, di tempat dimana aku bisa meraih mimpi itu.
Tempat itu bukan surga. Tempat itu bukan akhir peluhku
menetes.
Ke tempat itu butuh keringat bahkan bila perlu darahmu untuk
membayarnya.
Sejuta mimpi dan harapan yang setengah mati ingin ku lampiaskan dan wujudkan.
Mimpiku adalah mereka.. inspirasi dan imaji gilaku.
Aku hilang…
Keraguan bak angin puting-beliung yang mencabik-cabik
pertahananku, menghentikan tangisan dan derai tawa perjuangan.
Keraguan menghalangi jalanku menuju “Jalan mencapai tujuan”
.
Aku tidak menemukannya di dunia ini.
Sadarlah.
Dunia bukanlah tempat ku menemukan kekuatanku untuk
bersandar, untuk mencari jalanku yang hilang, aku yang hilang.
Dunia bukan tempat menggantungkan mimpi ku. Juga mimpimu.
Jalan mencapai tujuan itu adalah di dalam doa yang kau
panjatkan kepada-Nya.
Jalan itu ada dalam usaha kita.
Jalan itu membuatku menemukan diriku yang hilang..
Jalan itu membuatku menemukan diriku yang hilang..
Jalan Mencapai Tujuan itu ada di dalam diri setiap manusia.
Comments
Post a Comment